Translate

Jumat, 23 Oktober 2020

Invasi ikan sapu-sapu serta Nelayan pengguna arus listrik mengancam ekosistem danau Limboto

Pterygoplichthys pardalis adalah ikan air tawar yang berasal dari Amerika Selatan dan Tengah. Habitat aslinya adalah sungai Amazone. Di Indonesia, ikan ini dikenal dengan nama ikan Sapu-sapu, dengan ciri-ciri kulit berwarna lurik hitam putih, kulit yang keras dan bertekstur kasar serta bentuk tubuhnya yang pipih. Makanannya lumut dan alga yang menempel pada bebatuan, hal ini membuat beberapa orang memanfaatkannya sebagai pembersih alami aquarium. Ikan sapu-sapu digolongkan kedalam introduksi spesies.

Di Indonesia, ikan sapu-sapu hampir tidak memiliki predator, sehingga perkembangbiakannya sangatlah pesat, ini membuatnya menjadi kompetitor bagi spesies asli, dan jika dibiarkan dan tidak dikendalikan, maka hal ini akan mengancam populasi ikan-ikan lokal, kondisi ini mulai nampak baik di sungai maupun di danau Limboto.

Ketika seorang nelayan menebar jaring (bu'ili) di Danau Limboto, sebagian besar yang tersangkut dijaring adalah ikan sapu-sapu sekitar 2/3 dari jumlah ikan. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah ikan sapu-sapu di danau Limboto sudah sangat mengkhawatirkan dan pasti akan berdampak pada menurunya populasi ikan-ikan lokal, seperti mujair, nila, tawes, payangga, manggaba'i, udang dan gabus yang kesemuanya termasuk dalam rantai makanan dalam ekosistem danau Limboto, dimana alga dan lumut berperan sebagai produsennya. 

Mengatasi hal tersebut, perlu adanya usaha dan kerjasama dari berbagai pihak untuk menekan populasi ikan sapu-sapu, dan tentunya peran pemerintah sangatlah dibutuhkan sebagai pihak pemegang kebijakan untuk menjaga kelestarian danau Limboto, selain menumpas ikan sapu-sapu, juga perlu adanya ketetapan hukum tentang penggunaan arus listrik yang saat ini kian marak digunakan oleh para nelayan/pencari ikan yang notabene lebih merusak dibandingkan dengan populasi ikan sapu-sapu. 

Demikian postingan singkat saya kali ini, semoga dapat dibaca oleh para pemegang kebijakan agar menjadi perhatian. Dan terakhir, sebagai kesimpulan, bahwa ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup ikan-ikan lokal yang ada di danau Limboto adalah  populasi ikan sapu-sapu serta penggunaan arus listrik oleh sebagian masyarakat untuk berburu ikan di danau.