Translate

Selasa, 31 Desember 2013

GORONTALO MANCING MANIA
MENGUCAPKAN :
" SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU 2014, SEMOGA DI TAHUN 2014 INI, KITA SEMUA AKAN LEBIH BAIK LAGI DARI TAHUN-TAHUN KEMARIN, BAIK DARI ASPEK KEPRIBADIAN, HUBUNGAN SOSIAL, SIKAP KERJA, PRESTASI, AGAMA, DAN LAIN-LAIN DARI SISI KEHIDUPAN KITA, SEHINGGA KE DEPAN KITA AKAN MENJADI ORANG YANG LEBIH BERGUNA, BAGI DIRI SENDIRI MAUPUN BAGI ORANG LAIN, DAN TERLEBIH BUAT NEGARA KITA TERCINTA INDONESIA "

Selasa, 19 November 2013

KANGOORO YANG BERWAJAH SRIGALA

Indonesia, adalah sebuah Negara yang cinta damai, masyarakatnya ramah, beretika dan bermoral, ini dibuktikan dengan adanya pernyataan-pernyataan ataupun kesan-kesan positif dari masyarakat internasional yang berkunjung langsung ke Indonesia. 
Berdasarkan hal itu, Pemerintah Indonesia yang nota bene adalah pencerminan dari masyarakatnya sangat menjunjung tinggi etika dan moral dalam menjalin hubungannya dengan negara-negara sahabat, sehingga dengan kenyataan ini, Indonesia adalah salah satu Negara yang sangat mengedepankan perdamaian yang tidak memihak pada satu Negara ataupun blok kekuatan dunia.
Berkaitan dengan hal di atas tadi, jika ada Negara lain yang menganggap Indonesia adalah ancaman bagi keamanan dan kedaulatan mereka, itu adalah hal yang mustahil dan mengada-ada, karena tidak berdasarkan kenyataan yang ada, seperti apa yang dilakukan oleh Australia terhadap pemerintah Indonesia yang menyadap telpon pribadi orang nomor 1 di Indonesia dan beberapa orang penting lainnya.
Tindakan Australia yang telah melakukan penyadapan tersebut yang sebenarnya tidak perlu dilakukan terhadap Negara kita yang cinta damai justru membuktikan bahwa Australialah yang seharusnya menjadi ancaman bagi Negara-negara tetangganya, dan telah mencoreng nama baik mereka sendiri yang KONON KATANYA menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, menghormati kedaulatan negara lain, andil dalam perdamaian dunia, dan lain-lain norma serta etika versi Australia.
Prilaku negara Kangooro yang bermuka srigala itu telah melukai hati rakyat Indonesia, dan untuk itu sebagai warga negara yang cinta tanah air, menghimbau kepada Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan Diplomatik dengan negara yang tidak beradab, serta meninjau kembali hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia.
Merdeka !!!!

Kamis, 31 Oktober 2013

Masa Depan Danau Limboto

Salam Mancing....
Senang skali hari ini kita punya kesempatan untuk baku dapa lagi dengan para angler samua, dari Sabang sampe Marauke, khususnya Gorontalo, yang saat ini memasuki musim ujan, sehingga aktivitas menyalurkan hobi mancing mulai dapa lia lagi, yang pada hari-hari kemarin agak kurang karna musim panas yang berdampak pada menurunnya ketinggian aer danau plus berkurangnya sumber pendapatan lumut serta cacing tanah oleh para angler, hahaha..
Oke, pada kesempatan kali ini kita akan bicara tentang torang pe danau Limboto ke depan. Eh, tapi ngomong-ngomong nda bagus juga pake bahasa daerah y, nanti pengunjung dari luar sulawesi nyanda mangarti deng torang pe bahasa, hikz..
Lanjut....
Danau Limboto (merupakan muara dari lima sungai besar, yakni Sungai Molalahu, Sungai Alo, Sungai Daenaa, Sungai Bionga dan Sungai Bone Bolango) adalah salah satu danau di Indonesia, yang ada di Provinsi Gorontalo, terletak dibeberapa Kecamatan temasuk Kec. Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Pada tahun 1930-an luasnya diperkirakan mencapai 8.000 hektar dengan kedalaman 30 meter, waw....luas & dalam y bro ?! Tahun 1970-an berkurang menjadi 4.500 hektar dengan kedalaman 15 meter, dan pada tahun 2012 kemarin menurut penelitian luasnya tinggal mencapai 2.500 hektar dengan kedalaman 1,5-3 meter, dan menurut saya pada tahun 2025 luasnya tinggal mencapai 0,25 hektar dengan kedalaman setinggi tumit anak berusia 5 tahun pada musim kemarau, dan pada musim penghujan luasnya akan mencapai seluruh wilayah limboto, limboto barat, telaga, batudaa, bongomeme, dan tibawa, dengan ketinggian air mencapai 10 meter, dengan kata lain bisa menenggelamkan rumah-rumah warga (dimohon kepada pengunjung sekalian agar pada postingan ini bukan hanya sekedar membaca, tapi sekaligus menganalisa dan menjalankan logika dari setiap kata, karena saya bukan ahli dalam merangkai kata secara terpola, hehe)
Beberapa permasalahan yang mengakibatkan sedimentasi dan berkurangnya luas areal danau limboto adalah sebagai berikut :
  1. Penebangan hutan yang tidak terstruktur, ladang berpindah/tetap pada kemiringan di atas 30 derajat, dan galian C (tambang batu dan pasir gunung) adalah permasalahan yang ada pada daerah hulu, ini membutuhkan penegakan/penerapan hukum yang tegas dilandasi oleh perundangan yang berlaku/akan diberlakukan.
  2. Buang sampah sembarangan, baik oleh penduduk desa/perkotaan maupun penduduk yang bermukim dan bercocok tanam di dekat bantaran sungai, pengaplingan tanah di areal danau untuk dijadikan lahan pertanian oleh oknum (Sipil, TNI, POLRI, Masyarakat). 
  3. Budidaya eceng gondok dan tumbuhan air lainnya untuk dijadikan terumbukarang oleh nelayan, yang tanpa mereka sadari telah mengakibatkan adanya sedimentasi oleh pembusukan tanaman tersebut. 
Bagi masyarakat Gorontalo, Danau Limboto mempunyai beberapa fungsi utama yaitu pencegah banjir, sumber penghasilan bagi nelayan dan tempat rekreasi. Selain itu danau limboto berfungsi sebagai penyeimbang sistem hidrologi, penghasil energi, sarana transportasi air, olahraga, penelitian/pendidikan dan lain-lain, sehingga dengan kritisnya keadaan Danau Limboto saat ini, dengan sendirinya akan merugikan masyararakat Gorontalo.
Dari penjelasan awal postingan di atas tadi tentang luas dan kedalaman air Danau Limboto yang setiap tahun berkurang secara drastis, ini mengindikasikan tidakadanya kepedulian/perhatian yang serius baik oleh Pemerintah maupun masyarakat Gorontalo terhadap usaha-usaha pelestariannya, sehingga pada saat ini perlu adanya perhatian ekstra dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik dalam rangka melestarikan Danau Limboto yang kita cintai bersama ini yang menurut saya mempunyai permasalahan yang begitu kompleks dan telah memasuki masa-masa kritis.
Meskipun saat ini, Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Gorontalo bersama-sama melakukan rehabilitasi Danau Limboto (pengerukan dan pembuatan tanggul di pinggiran danau) yang menelan biaya miliaran bahkan trilyunan rupiah, namun semua itu akan sia-sia jika 3 poin di atas tadi tidak diantisipasi.


Wilayah Kabupaten Gorontalo yang kedepannya akan melakukan pemekaran wilayah, seperti Kab. Panipi dan Kab. Paguyaman Raya dengan sendirinya akan mengurangi Sumber Pendapatan Daerahnya, hal ini merupakan salah satu motivasi bagi pemerintah untuk bertindak cepat dalam memaksimalkan potensi yang ada, diantaranya potensi SDA Danau Limboto yang diperkirakan sekitar 70% berada di wilayah Kab. Gorontalo untuk dijadikan tempat wisata, tentunya dengan program rahabilitasi jangka panjang dengan sentuhan hukum dan teknis.
Oke bro, sekian dulu postingan saya kali ini, semoga dengan penjelasan dan gambaran keadaan danau kita sekarang ini, akan menjadikan motivasi buat kita sekalian untuk melestarikan Danau Limboto kita yang tercinta.
Salam mancing.....

Selasa, 15 Oktober 2013

WASPADA HIPERTENSI DAN KOLESTEROL PASCA IDUL ADHA

Hari raya kurban biasanya identik dengan makan daging yang diolah menjadi berbagai macam sajian yang menggugah selera. makanan bersantan dan berlemak juga menjadi menu biasa di saat hari raya Idul Adha. sebut saja gulai, rendang, sate, dan lain sebagainya.
Namun, mengkonsumsi daging setiap saat belum tentu baik untuk kesehatan kita. Waspadai resiko hipertensi dan kolesterol yang mengintai. Kolesterol banyak ditemukan pada lemak jenuh seperti santan, minyak, dan lemak dari hewan, jereon, kuning telur, serta makanan laut, kecuali ikan.
Kolesterol tingi menjadi masalah karena bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Namun kadar kolesterol yang sangat rendah juga bisa menimbulkan masalah. Sakit kepada. pusing, dan badan yang terasa pegal-pegal adalah tanda awal yang umum terjadi jika seseorang memiliki kadar kolesterol yang berlebihan dalam tubuhnya. 
Selain kolesterol, hipertensi juga mengintai jika kita terlampau konsumtif akan daging di hari raya kurban ini. Seseorang dianggap mengidap hipertensi bila secara berulang hasil pemeriksaan tekanan darahnya melebihi 140/90 mm Hg. Biasanya, orang dengan tekanan darah tinggi mengeluhkan sakit kepada (terutama dibagian belakang kepala), serta pusing vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau pingsan. 
Sebaiknya setelah mengkonsumsi sate atau daging yang dibakar, konsumsilah timun. Daging yang dibakar menghasilkan karsinogen dan timun bisa membantu menetralkannya. Jangan lupa, batasi juga porsi konsumsi daging dengan wajar. Setelah itu jangan dibarengi dengan minum kopi atau minuman bersoda lainnya, apalagi Pinaraci, Cap Tikus, dan minuman beralkohol lainnya.

Sumber : Gorontalo Post, Minggu, 13 Oktober 2013

Jumat, 23 Agustus 2013

TEKNIK MANCING LUBANG DI PERAIRAN DANGKAL AIR TAWAR




Seperti kita ketahui bersama teknik dan cara memancing ikan itu sangat beragam, disesuaikan dengan umpan apa yang akan kita pakai. Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang teknik memancing ikan nila ala orang Gorontalo, dengan memakai umpan cacing dengan spot utama Danau Limboto. 
Setiap jenis ikan punya karakter berbeda, baik itu dari sifat, bentuk, jenis makanan dan lain sebagianya, sehingga membedakan pula pola dan cara hidupnya.
Ikan nila yang sudah akil baliq (sori untuk istilahnya, hehehe) atau dewasa tentunya punya insting untuk mencari pasangannya, untuk itu nila jantan suka membuat lubang / rumah di dasar air untuk mendapatkan perhatian betinanya. Bentuknya seperti piring, bulat dan cekung ke dalam tanah, bagian tengahnya lebih dalam dari bagian pinggirnya, ini dikarenakan badan si jantan selalu digosok-gosokkan ke tanah untuk membersihkan rumahnya dari kotoran, sehingga semakin lama lubangnya semakin licin, besarnya lubang tergantung besarnya si empunya rumah, dan biasanya tempatnya tidak terkena cahaya matahari langsung, seperti di bawah eceng gondok, dan tumbuhan air lainnya.
Di Gorontalo, banyak pemancing berburu ikan nila dengan teknik memancing di lubang pasca banjir, karena dengan penuhnya air di danau, maka ikan-ikan akan berburu makanan di pinggiran danau, termasuk membuat rumahnya.

Cara orang Gorontalo memancing adalah sebagai berikut :

Alat pancing yang disediakan biasanya standar, dengan mata kail yang agak besar tanpa palampung dengan memakai pemberat yang disesuaikan. Umpan yang dipakai adalah cacing.
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah mencari rumah ikan nila, yang tempatnya di bawah tumbuhan air yang tidak terkena cahaya matahari langsung, dengan kedalaman mencapai 1-2 meter, dengan begitu pemancing harus nyemplung di dalam air, sambil kakinya mencari-cari rumah ikan nila yang bentuknya sudah dijelaskan tadi di atas, dengan catatan lubangnya harus masih licin, jika sudah banyak kotoran, maka tempat itu sudah tidak berpenghuni lagi. Setelah didapat, maka lubang harus ditandai dengan menancapkan bilah bambu atau apa saja di dekatnya (sesuai keinginan) yang tingginya melebihi ketinggian air, dan selanjutnya kita siap memancing.
Cara mancingnya dengan meletakkan umpan tepat di tengah lubang sambil umpan tersebut di gerakan turun naik yang tidak lebih dari sejengkal dari dasar. Gerakan-gerakan ini dimaksudkan antara lain : sebagai penarik perhatian, karena ikan nila adalah jenis ikan yang agresif; dianggap kotoran sehingga akan dibersihkan; mengecek apakah umpan sudah berhasil di sambar.
Nah, setelah dalam penantian dengan gerakan-gerakan turun naik tadi, jika kita merasa mata kail kita seperti tersangkut sesuatu, maka tak akan meleset lagi, bahwa umpannya sudah berada dalam mulut ikan, dan selanjutnya….STRIKE……

Ok, sekian dulu postingan saya kali ini, dan bagi para pemancing yang berada di daerah lain, silahkan mencoba cara mancingnya orang Gorontalo.

Sekian dan salam mancing.



Kamis, 15 Agustus 2013

Sekilas tentang perayaan Lebaran Ketupat suku Jawa Tondano

Lain padang, lain ilalang, lain suku, lain pula budayanya. Suku Jawa Tondano merupakan salah satu di antara begitu banyaknya suku yang berada di Indonesia, yang mempunyai beberapa adat dan budaya yang unik. Sebut saja Lebaran Ketupat.
Lebaran Ketupat dilaksanakan seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, dimana setiap rumah melakukan perjamuan kepada setiap sanak keluarga, teman, kerabat, kolega dan semua-semuanya yang akan berkunjung dalam rangka silaturahim.
Di Gorontalo, Suku Jawa Tondano tersebar di berbagai tempat, di antaranya Yosonegoro di Kec. Limboto Barat, Kaliyoso di Kec. Bongomeme, Reksonegoro dan Mulyonegoro di Kec. Pulubala, serta beberapa daerah yang berada di Kab. Boalemo dan Pohuwato.
Seiring berputarnya waktu, budaya lebaran ketupat juga sudah merambat ke daerah sekitarnya yang non Jawa Tondano, sehingga kian menambah semarak perayaannya, namun demikian, perayaan Lebaran Ketupat di Provinsi Gorontalo tetap berpusat di Desa Yosonegoro Kec. Limboto Barat, Kab. Gorontalo, dengan keikutsertaan Pemerintah Kabupaten dan Provinsi melalui berbagai suguhan acara menarik atau dengan cara mensponsori beberapa acara yang diadakan oleh masyarakat Yosonegoro, misalnya Lomba Karapan Sapi dan Kuda Pacu yang bertempat di lapangan Golf/Pacuan Kuda Yosonegoro. Untuk tahun 2013 ini, perayaannya menjadi ajang perkenalan bagi calon legislatif yang ikut dalam pemilihan umum mendatang dengan menggelar hiburan rakyat..wow, hahaha, aya-aya wae..., sehingga bisa dikatakan bahwa lebaran ketupat telah menjadi wahana untuk mempromosikan segala sesuatunya baik oleh pemerintah dan swasta.
Kembali ke laptop...
Sebagaimana namanya, Lebaran Ketupat punya beberapa penganan sebagai icon dalam perjamuan, yakni ketupat dan dodol, tapi bagi masyarakat non Jawa Tondano, penganan utama adalah berupa nasi bulu/nasi jaha/tiloto'o (ketan yang dimasukkan dalam wadah bambu yang dimasak dengan cara di bakar) dan penganan-penganan ini akan menjadi oleh-oleh yang bisa di bawa pulang. Satu hal yang menarik yang tidak luput dari perhatian masyarakat pendatang pada malam Lebaran Ketupat adalah kepulan asap yang memenuhi langit di atas Desa Yosonegoro dan sekitarnya, sehingga bisa diibaratkan Yosonegoro adalah sebuah tungku raksasa yang sedang mengeluarkan asapnya, heheheh, ini dikarenakan aktifitas masak memasak warga untuk hidangan pada keesokan harinya, terutama memasak ketupat, karena ketupat tidak bisa disimpan lebih dari sepuluh jam.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, maka pada hari H, terjadi kepadatan melebihi kepadatan ibukota yang terfokus pada satu titik yaitu di Desa Yosonegoro, sehingga Pemerintah dalam hal ini menurunkan petugas keamanan dan satuan lalulintas yang diorganisir oleh Polres Limboto, tak ketinggalan pula keikutsertaan PMI dan petugas-petugas medis yang dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo yang mendirikan poskonya masing-masing.
Nah, sekian dulu gambaran singkat tentang perayaan Lebaran Ketupat oleh suku Jawa Tondano pada umumnya dan suku Jawa Tondano di Desa Yosonegoro Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo Prov. Gorontalo pada khususnya. Jika anda ingin melihat langsung perayaannya, silahkan mengunjungi Desa kami yang berada di Gorontalo, mungkin pada tahun-tahun mendatang.
Sekian, wassalam..

Jumat, 17 Mei 2013

SALAM MANCING !!
Memancing adalah sebuah hobi, sekaligus olahraga mengasyikkan, yang penggemarnya berasal dari kalangan bawah sampai atas, karena hobi / olahraga ini termasuk dalam kategori murah meriah, tapi bukan murahan lho...(Ingat presiden kita Alm. Soeharto ? Ketika dia punya kesempatan disela-sela kesibukannya mengurus negara, dia memanfaatkan waktunya dengan memancing)
Bagi seorang pemancing, 1 hal yang paling dinantikan adalah saat-saat dimana umpan kita disambar oleh ikan (yang dalam istilah dunia pemancingan disebut strike), karena disitulah esensi dan sensasinya memancing. Hasil tangkapan tidaklah terlalu penting, karena ikan bisa saja di dapatkan dengan membelinya di pasar, baik pasar tradisional seperti pasar Senin di Kampung Jawa, Pasar Selasa di Limboto, pasar Minggu di Isimu, dan lain-lain, bahkan sampai di swalayan-swalayan / pusat perbelanjaan yang menyediakan ikan-ikan yang bahkan tidak terdapat di Gorontalo, Tujuan utama seorang pemancing adalah mencari sebuah kepuasan, dimana kepuasan itu dia dapatkan ketika dia melakukan strike, semakin besar ikan yang menyambar umpan, semakin besar pula tingkat kepuasannya, karena harus melewati beberapa proses, yaitu dari pemilihan dan penentuan spot, lamanya penantian setelah umpan di lempar, strike, trus ikan bisa kita jinakkan dari perlawanannya dan kemudian bisa kita dapatkan. Disisi lain, seorang pemancing dituntut harus memiliki kesabaran yang tinggi, karena jika tidak, maka apa yang diinginkan oleh seorang pemancing tidak akan tercapai, terlebih ketika ikan-ikan yang diburu belum memiliki selera makan yang disebaban oleh faktor cuaca dan keadaan lingkungannya dalam kurun waktu tertentu.
Ada beberapa hal positif yang didapatkan oleh seorang pemancing, antara lain yaitu :
  1. Hilangnya rasa stress yang didapatkan selama melakukan rutinitas dalam jangka waktu tertentu. 
  2. Terlatih kesabarannya.
  3. Mendapatkan banyak pertemanan.
  4. Munculnya rasa simpati dan empati terhadap lingkungan dan alam.
  5. Terhindar dari hal / ide / perbuatan negatif yang tentunya berasal dari pengaruh lingkungan pergaulannya.
  6. Dan lain-lain.
Hal negatifnya yaitu :
  1.  Kulit jadi terbakar oleh sengatan matahari (dengan sendirinya kulit menjadi hitam, istilah orang Gorontalo "Ka'ita", istilah orang Jawa Tondano "Mengijo", hehehe).
  2. Resiko kecelakaan jika tidak berhati-hati.
  3. Kecanduan memancing, sehingga mengabaikan aktitas penting lainnya (bagi orang tidak bisa menahan diri).
Dari beberapa poin di atas tadi, kita bisa menyimpulkan bahwa memancing bukanlah sebuah aktifitas yang punya kecenderungan negatif, malah bagi orang yang padat aktifitas dalam kesehariannya, memancing sangat berguna untuk terapi dalam merelaksasikan psikis akibat kejenuhan bekerja sehingga berdampak pada refreshnya jasmani dan rohani kita.
Pada kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada teman-teman pemancing lainnya, untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini.
  • Pertama, ketika kita sedang / setelah memancing, dimohonkan agar tidak membuang sampah di tempat kita memancing, terutama sampah anorganik (sampah plastik, gelas, dll) yang tidak bisa diurai oleh alam, seperti botol bekas minum selama memancing, pembungkus rokok, tas plastik, dll..
  • Kedua, jangan pernah merusak ekosistem dengan cara-cara mendapatkan ikan yang tidak benar, seperti menggunakan arus listrik dari rangkaian accu, membius, dan membom. (Bagi teman-teman yang melihat cara-cara penangkapan ikan seperti ini, sebaiknya dilaporkan pada yang berwajib).
Terakhir, marilah kita sama-sama menjaga alam kita, agar terpeliharanya keseimbangan sehingga alampun bisa memberikan yang terbaik buat kita, bukan malah bencana....
Salam Mancing.....
Wrote By : Yanto Rifai..
Special thanks for Sudirman Manaroinsong, Hardi Manaroinsong, Joko Rivai, Arianto Rahman yang telah memberikan pengalaman terbaikku dalam memancing..
Staf : Ari, Falen Chebz Krezek, Rio, Yayi, Indra, Anto, Maman, Aten, dll.

Rabu, 16 Januari 2013

Selamat datang di blog Gorontalo Mancing Mania....
Terinspirasi dengan begitu banyaknya para penggemar mancing, maka saya mencoba untuk membuat sebuah blog yang dikhususkan bagi para pemancing, sebagai sarana untuk berbagi ilmu untuk kita lebih baik lagi dalam mencapai dan mendapatkan sebuah kepuasan atau sensasi dalam menjalankan hobi ini.
Selain dari itu tentunya saya berharap, bahwa dengan adanya blog ini kita bisa mendapatkan banyak pertemanan, yang nantinya akan membawa kita pada sebuah kerukunan, kekeluargaan, yang berimbas pada sebuah masyarakat yang damai sehingga bisa menjaga stabilitas keamanan pada daerah kita GORONTALO yang tercinta...PEACE from FISHER, Yanto Rifai......