Translate

Minggu, 20 April 2014

TEKNIK MANCING IKAN NILA & TAWES DENGAN MENGGUNAKAN UMPAN DAUN KANGKUNG

Assalamu Alaikum Wr. Wbr.
Selamat malam menjelang pagi...

Setelah vakum dalam waktu yang cukup lama, maka malam hari ini aku menyempatkan waktu untuk bisa bertemu dengan para pencinta mancing di seluruh tanah air. untuk bisa saling bertukar pengalaman guna menambah wawasan kita dalam menyalurkan hobi memancing sehingga dengan sendirinya dengan banyaknya ilmu yang kita punya, maka akan menciptakan peluang lebih banyak lagi dalam ber-STRIKE ria.

Ok, to the point saja...(tapi yang singkat-singkat saja ya, hehe)
Pada dasarnya iwak/ponula (ikan) nila, mujair dan tawes akan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat dia tinggal dalam usahanya mendapatkan makanan. Artinya, ketika dia tinggal di lingkungan yang banyak ditumbuhi eceng gondok, maka sumber makanannya adalah akar eceng gondok, namun ketika mereka berada pada lingkungan yang banyak ditumbuhi kangkung, maka makanan utamanya adalah daun kangkung. 

Pada kesempatan kali ini, kita akan fokus pada ikan yang berada pada lingkungan yang banyak ditumbuhi kangkung.  Singkat cerita (hehee),  yang perlu angler lakukan adalah :
  1. Carilah daerah perairan yang banyak ditumbuhi kangkung (biasanya danau atau rawa), paling bagus adalah kangkung yang dibudidayakan oleh petani, karena pastinya kangkung akan sering di panen dan banyak tunas-tunas baru bermunculan yang daunnya muda dan segar, disamping itu ketika habis panen, banyak daun kangkung yang terbuang dan terapung di atas air. 
  2. Perhatikan sirkulasi air, paling bagus pada daerah yang airnya mengalir, meski secara kasat kelihatan airnya tidak mengalir (karena kalo airnya tidak mengalir, maka air akan terkontaminasi dengan pembusukan daun kangkung yang gugur, sehingga akan berimbas pada selera makan ikan.. 
  3. Waktu mancing pada pagi hari di antara pukul 08.00 AM - 11.00 AM dan sore pada pukul 03.00 PM - 17.30 PM.
Nah, setelah angler mendapatkan spot yang sesuai petunjuk, maka langkah berikutnya adalah mencoba mendeteksi selera makan ikan dengan cara petiklah setangkai kangkung lengkap dengan daunnya, kemudian lempar/taruh di tempat strategis yang anda yakini tempat persembunyian ikan. Tunggulah beberapa saat (5-10 menit sampai daun kangkungnya mulai di santap/dimakan). Jika ternyata tidak ada reaksi, maka carilah tempat yang lain namun agak jauh (lebih kurang 50 meter dari tempat pertama).

Ulangi teknik tadi sampai umpan di sambar, untuk memastikan ikannya benar-benar punya selera makan. Selanjutnya acara mancingnnyapun dimulai, hehehe. Tekniknya adalah :
  1. Ambilah daun kangkung yang tidak terlalu muda, tidak terlalu tua, dan tidak layu, poko'e yang terlihat renyah dan garing sesuai warna daunnya, besarnya kira-kira dua kali kuku jempol tangan orang dewasa.
  2. Kaitkan pada mata kail yang berukuran umum untuk semua merek mata kail (nomor 6 kali ya) dengan cara seperti menjahit kain pakai jarum tangan dengan arah dan sudut melingkar sehingga ketika di lihat, mata kail seperti menempel pada daun kangkung. (Catatan : gunakan stick pancing berukuran minimal 4,5 m dengan panjang nilon 2/3 atau 1/2 dari panjang stick atau sekitar 3,75 m ataqu 2.3 m; ini dimaksudkan untuk memudahkan agar anglers bisa menempatkan umpan pada posisi yang tepat dan sempurna tanpa melempar. Gunakanlah pelampung yang kecil agar mudah tenggelam, timah pemberatnya harus disesuaikan dengan kemampuan pelampung. Jarak pelampung dari mata kail kira-kira sejengkal.
  3. Tempatkan umpan yang sudah di pasang tadi sedekat mungkin dengan umpan lepas (kangkung yang anglers petik untuk dijadikan pendeteksi selera makan ikan).
  4. Tunggulah beberapa saat, sampai umpan di sambar dan kemudian ...
  5. STRIKE
Nah, demikian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat buat kita semua.
Salam strike...

Yanto Rifai